Brasilia (ANTARA News) - Para fans tim nasional Brasil menggelengkan kepala karena kembali menelan kekalahan memalukan pada pertandingan yang memperebutkan tempat ketiga Piala Dunia 2014 setelah dikalahkan Belanda 3-0 pada Minggu, (13/7) WIB.

Dan mimpi buruk mereka masih belum usai: rival abadi mereka, Argentina akan bermain di partai puncak melawan Jerman pada Senin dini hari WIB di stadion ikonik Maracana Stadium di Rio de Janeiro. Fans Brasil lebih memilih untuk mendukung wakil Eropa itu walau membekuk Brasil 7-1 di semifinal piala dunia beberapa hari lalu.

Vinicius Costacurta yang melakukan perjalanan dari Sao Paulo untuk menghadiri pertandingan perebutan tempat ketiga di Brasilia, meninggalkan tempat dengan kepala tertunduk, terguncang dari kekalahan memalukan lainnya.

"Saya tidak bisa menerimanya. 10 gol di dua pertandingan. Ini membuat frustasi untuk tim yang telah memenangi lima gelar piala dunia," kata Costacurta yang memakai jersey Brasil dan mengecat mukanya dengan warna kuning dan hijau kebesaran negara terebut.

Beberapa fans Brasil yang marah setelah kekalahan atas Jerman mengenakan jersey Belanda.

"Saya mendukung Belanda. Tim kami tidak berguna," kata seorang pebisnis Diogo Chaer.

Kekalahan atas Jerman sebagai kekalahan memalukan yang menyebabkan kembalinya trauma Brasil atas kekalahan di kandang dari Uruguay pada partai final piala dunia 1950.

Di Rio, para fans mulai meninggalkan layar di pantai legendaris Copacabana sebelum pertandingan selesai.

Ribuan orang yang mengunjungi Fan Fest mengharapkan Brasil menyelamatkan kebanggaan mereka, tetapi malah melihat kekalahan yang lain.

"Saya membela tim lain. Pertandingan yang mengerikan," kata Francisco Ramos, seorang tentara 21 tahun yang mengenakan jersey Brasil.

Eduarda Alves (16) yang mengenakan kaos dengan hiasan bendera Brasil meninggalkan tempat dengan dua orang temannya.

"Kami sedih karena Piala Dunia digelar di Brasil dan kami finis diurutan empat." katanya.

Sementara ada fans yang melihat pertandingan hingga usai. Leonel Freitas (25) dan saudaranya Marina (21) mengangkat tangan mereka tanda putus asa ketika Belanda mencetak gol ketiga di penghujung laga.

"Tim nasional perlu renovasi. Kami terlalu bergantung pada Neymar," kata Leonel, asisten perencanan industri, menunjuk penyerang yang telah melewatkan dua pertandingan setelah patah tulang di perempat-final, (5/7), kala melawan Kolombia.

Kebanyakan masyarakat Brasil akan mendukung Jerman pada partai final Senin dini hari walau wakil Eropa itu membuat Selecao merasakan kekalahan terbesarnya sejak 100 tahun sejarahnya.

"Saya tidak akan mendukung Argentina. Argentina tidak akan pernah menang di Brasil," kata Leonel.

Julius Miranda (32)seorang yang bekerja di pemerintahan di negara bagian tenggara Espirito Santo menari-nari di pantai dengan bendera Brasil membungkus badannya seperti jubah.

"Saya tidak merasa sedih atau senang. Brasil finis di posisi dua atau empat merupakan hal yang sama," tambahnya.

Miranda juga berharap Jerman yang akan keluar sebagai pemenang pada partai puncak, menambahkan, "Jadi saya bisa bersenang-senang."

Sementara fans Argentina meninggalkan pantai dengan menyanyikan lagu yang mengejek Brasil.

"Rivalitas merupakan sesuatu yang indah di sepak bola," kata Ramiro Taran, 20, penjaga toko dari Rosario, Argentina.

Walaupun demikian tidak semua masyarakat Brasil, anti-Argentina.

"Saya tidak membenci Argentina," kata Lucas Carvalho (23) yang mengenakan kersey Belanda dan topi oranye, bersama dengan selendeng Brasil.

"Saya di Belo Horizonte (ketika pertandingan Jerman). Itu kenapa saya memakai kaos Belanda. Ini sulit tetapi saya akan tetap melawan Jerman. Saya akan mengingat pertandingan historis untuk bertahun-tahun."

Sementara Carvalho yang telah mengantongi tiket partai puncak berencana untuk tetap netral.

"Saya hanya ingin pesta, sebuah pertandingan bagus," katanya, yang akan memakai jersey Argentina dan Jerman, salah satunya di atas yang lain, demikian AFP.

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014