Jakarta (ANTARA News) - Setelah melalui perjalanan mulus pada dua pertandingan pertamanya, Prancis akan berusaha melanjutkan awal sempurnanya pada Piala Dunia kali ini.

Kendati Les Bleus hanya perlu seri untuk menjadi juara Grup E, namun kalau pun kalah tim ini tetap juara grup mengingat besarnya selisih gol yang dimiliki Prancis.

Lebih dari itu, Prancis punya alasan lain untuk bisa membungkam Ekuador yang bersama Swiss mengemas tiga poin, kendati pelatih Didier Deshamps sudah mengisyaratkan bakal memasang skuat yang lain dari  skuat yang diturunkan pada dua pertandingan sebelumnya.

Prancis pernah menang 2-0 dari Ekuador pada laga persahabatan 2008. Prancis juga tidak terkalahkan pada enam laga terakhirnya melawan tim-tim Amerika Selatan pada Piala Dunia sejak kalah 1-2 dari Argentina pada 1978. Pun tidak pernah kemasukkan pada lima laga terakhirnya melawan tim-tim Amerika Selatan.

Ini catatan yang membuat optimistis Prancis yang sudah mencetak delapan gol, pada pertandingan terakhirnya di fase grup di Maracana, apalagi Deschamps cerdas menyegarkan starting lineup-nya dan akan terus mencari keseimbangan baru sambil memelihara momentum.

"Mencetak satu gol pada Piala Dunia itu sulit, mencetak delapan gol membuat Anda membayangkan siapa sebenarnya Prancis," kata gelandang Ekuador Christhian Noboa.

Prancis semula datang ke Piala Dunia ini tanpa menyandang predikat favorit, tetapi segera menjadi kuda hitam yang siap meledakkan siapa pun. Kini, Les Blues menjadi salah satu tim terbaik di Brasil.

Tujuh bulan lalu harian terkemuka Prancis, L'Equipe, bertanya, "Inikah tim terburuk Prancis dalam sejarah?".  Tapi sekarang mereka menyanjung Karim Benzema cs dengan headline "Kami suka Le Bleus yang ini."

Begitu pula dengan Ekuador. Tim Amerika Selatan ini mencatat hasil relatif bagus kala melawan tim-tim Eropa, tapi mereka perlu "bantuan" Honduras agar mereka lolos, agar tim Amerika Tengah itu mengalahkan Swiss yang nyaris mustahil bisa dikalahkan mereka.

Setelah kalah sedikit karena tidak beruntung dari Swiss, pasukan Reinaldo Rueda berbalik mengalahkan Honduras lewat dua gol Enner Valencia.

Menghadapi Prancis, mereka tampaknya akan agresif dan merusak irama permainan Les Bleus dengan diantaranya memanggil Carlos Gruezo untuk ditempatkan pada posisi Oswaldo Minda di gelandang tengah.

Prancis

Prancis kini menjadi favorit keempat menjuarai Piala Dunia 2014, namun tak seorang pun di Prancis yang terlalu optimistis, bahkan bos federasi sepak bola Prancis Noel Le Graet berkata, "Prancis tidak boleh terlalu arogan dan menyatakan kita di atas tim ini atau tim itu."

Deschamps juga tak ingin takabur, apalagi menyepelekan Ekuador. "Siapa yang mengira Kosta Rika bisa meraih enam poin, di grupnya (grup neraka)? Tak seorang pun!", kata Deschamps.

Tapi itu tidak mengecilkan hasrat Prancis untuk terus menang. Selama ini Prancis lebih sering menjadi penonton Piala Dunia, tetapi kini mereka tampil nyaris sempurna. Mereka mencatat selisih gol paling baik, memenangi dua laga pertamanya dengan penampilan mempesona, dengan banyak pemainnya bermain cemerlang, seperti Karim Benzema, Mathieu Valbuena dan Blaise Matuidi.

Momentum pembalikkan mereka itu terjadi setelah mereka menang pada laga leg kedua playoff melawan Ukraina dengan skor 3-0. Para pemain juga merasa sejak itu mereka menjadi saling terkait. Saat itulah Deschamps merombak formasi bermain menjadi 4-3-3.

Mereka sempat dibuat kebat kebit oleh absennya Franck Ribery, tetapi ketakutan itu tak terwujud. Prancis malah kian hebat, kompak dan sungguh mengoptimalkan bakat-bakat hebat yang dipunyai para pemainnya.

Menghadapi Ekuador pun mereka sama siapnya, kendati Yohan Cabaye tak akan tampil karena terkena larangan bermain.  Rio Mavuba atau Moussa Sissoko akan mengisi tempat yang biasa diisi gelandang PSG itu.

Mamadou Sakho juga diragukan tampil karena cedera, sehingga Laurent Koscielny mungkin masuk menggantikan posisinya di bek tengah.

Pada barisan serang, Prancis nyaris tidak mempunyai kelemahan, namun barisan pertahanan mereka agaknya harus diperbaiki setelah Swiss menjaringkan dua gol ke gawang mereka. Padahal Prancis mesti mengantisipasi Enner Valencia yang sudah menciptakan tiga gol. Masih ada bek Raphael Varane memang, dan sepertinya Prancis tak mau lagi terekspos kelemahannya.

Ekuador

Ekuador beruntung karena tidak menghadapi masalah cedera pada pemainnya. Enner Valencia, Juan Carlos Paredes, Jefferson Montero dan Antonio Valencia, semua siap bermain, kendati mesti waspada untuk tidak terkena kartu kuning.

Namun tantangan Ekuador untuk lolos ke 16 Besar amat berat.  Tidak saja harus menang melawan tim eksplosif seperti Prancis, namun kemenangan itu, kalau pun bisa dicetak, masih tergantung kepada kemampuan Honduras yang merupakan tim terlemah di grup ini, untuk mengalahkan Swiss yang justru favorit grup ini.

Tetapi ini sepak bola. Ekuador bisa saja mengejutkan Prancis, apalagi sejak melawan Honduras, penampilan mereka terus meningkat setelah tampil mengecewakan saat melawan Swiss pada partai pembuka.

Enner Valencia dan Walter Ayovi adalah yang paling impresif bermain, bahkan Enner mencetak tiga gol atau sama dengan Thomas Muller dari Jerman, Karim Benzema dari Prancis dan Robin van Persie dari Belanda.

Kendati sebenarnya statusnya gelandang, Enner menjadi salah satu pencetak gol berbahaya. Dia siap memberikan gangguan, tetapi sebelum itu dia harus melalui palang pintu tangguh Prancis, entah Mamadou Sakho atau Raphael Varane, dan jika duo ini tidak fit, masih ada Laurent Koscielny yang siap menantangnya berduel.

Tetapi yang harus mendapat perhatian lebih Ekuador adalah sektor tengah dan barisan pertahanannya, mengingat Prancis sudah mencetak delapan gol atau rata-rata empat gol per pertandingan. Ini jelas tugas berat sektor pertahanan Uruguay.

Untuk itu baik itu Juan Carlos Paredes, Jorge Guagua, Frickson Erazo, Walter Ayovi atau Antonio Valencia, harus siaga menghadapi kuartet maut Prancis Mathieu Valbuena, Blaise Matuidi, Karim Benzema dan Olivier Giroud.

Tidak ada yang tidak mungkin di lapangan, tetapi dengan formasi dan catatan nyaris sempurna yang dimiliki Prancis, sulit bagi Ekuador untuk membuat mungkin yang tidak mungkin.

EKUADOR vs PRANCIS
Estadio Maracana, Rio De Janeiro

Perkiraan susunan pemain:
Prancis (4-1-4-1):
Hugo Lloris; Mathieu Debuchy, Raphael Varane, Mamadou Sakho, Patrice Evra; Bacary Sagna; Mathieu Valbuena, Blaise Matuidi, Paul Pogba, Karim Benzema; Olivier Giroud.

Ekuador (4-4-2):
Alexander Dominguez; Juan Carlos Paredes, Jorge Guagua, Frickson Erazo, Walter Ayovi; Antonio Valencia, Oswaldo Minda, Christian Noboa, Jefferson Montero; Enner Valencia, Felipe Caicedo.

Wasit: Noumandiez Doue (Pantai Gading).

Bintang laga ini: Karim Benzema (penyerang, Prancis); Veteran Real Madrid ini menjadi kekuatan ofensif dan telah menciptakan tiga gol. Satu gol lebih sedikit dari Neymar.

Pemain yang akan mengejutkan:
Jefferson Montero (gelandang, Ekuador); Karena Prancis akan fokus pada Enner Valencia dan kapten Antonio Valencia, maka Montero yang adalah pemain sayap yang dinamis yang akan bersinar.

Statistik kedua tim:

Head-to-head
- Prancis menang 2-0 dalam satu-satunya pertemuan mereka terdahulu dalam laga persahabatan 2008 di Grenoble, sedangkan kedua gol diciptakan Bafetimbi Gomis. Anggota skuat Ekuador sekarang Walter Ayovi dan Antonio Valencia, serta Patrice Evra dari Prancis turun pada pertandingan 2008 ini.

Prancis:
- Prancis melewati tujuh pertandingan terakhir tanpa kekalahan (6 menang, 1 seri) untuk pertama kalinya sejak 23 pertandingan beruntun tanpa kalah antara 2010 dan 2012.
- Mereka mencetak tiga gol atau lebih dalam pertandingan Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kali sejak fase grup 1998.
- Tim asuhan Didier Deschamps ini bisa memenangi semua dari tiga pertandingan fase grup Piala Dunia untuk kedua kalinya. Mereka pernah melakukannya pada 1998 ketika menjadi juara turnamen edisi ini.
- Terakhir kali Prancis lima kali mencapai babak knockout, mereka setidaknya mencapai semifinal.
- Karim Benzema mencetak sembilan gol pada delapan penampilan terakhirnya bersama Prancis.
- Mathieu Valbuena menciptakan enam peluang gol untuk Prancis pada dua laga terakhirnya. Dia menciptakan peluang gol lebih banyak dibandingkan semua pemain di Liga Utama Prancis pada 2013-14 (90).
- Prancis tidak terkalahkan pada enam laga Piala Dunia terakhirnya melawan tim-tim Amerika Selatan sejak kalah 1-2 dari Argentina pads 1978. Prancis tidak pernah kemasukan pada lima laga terakhirnya melawan tim-tim Amerika Selatan.
- Karim Benzema memainkan peran dalam lima dari delapan gol Prancis pada Piala Dunia ini (tiga gol, dua assist).
- Sejauh ini Prancis mencetak rata-rata 4 gol per pertandingan pada Piala Dunia sekarang.

Ekuador:
- Ekuador memburu rekor lolos dari fase grup untuk kedua kalinya dalam tiga Piala Dunia. Mereka mencapai babak 16 Besar pada penampilan terakhirnya dalam Piala Dunia 2006 sebelum kalah 0-1 dari Inggris.
- Ini adalah pertandingan ke-50 untuk pelatih Reinaldo Rueda. Dia telah memenangi 20 dari 49 pertandingan yang ditukanginya, 15 seri dan 14 kalah.
- Mereka telah melewati tujuh pertandingan tanpa pernah melakukan clean sheet.
- Enner Valencia mencetak tujuh gol pada senam pertandingan terakhirnya untuk Ekuador, termasuk tiga gol dari dua pertandingan Piala Dunia sekarang. Dia perlu satu gol lagi untuk melewati rekor gol sepanjang masa Ekuador pada Piala Dunia atas nama Agustin Delagado.
- Luis Saritama akan turun ke-50 kalinya untuk timnas.
- Ekuador melancarkan delapan tembakan on target pada Piala Dunia 2014 yang setengah diantaranya (4) diciptakan Enner Valencia. Dia melancarkan enam tembakan dan tidak ada satu pun pemain Ekuador yang menyamainya.
- Dari tiga gol yang diciptakan pada Piala Dunia ini, dua diantaranya berasal dari set peace.
- Walter Ayovi melakuikan dua assist pada dua pertandingan Piala Dunia untuk Ekuador.

Prediksi hasil pertandingan:
- Goal.com:  3-1 Prancis, 2-0 Prancis, 1-0 Prancis
- Telegraph: 3-0 Prancis
- English Premier League: 2-1 Prancis
- Umum: 3-0 Prancis

Sumber: BBC, Telegraph, Goal.com, English Premier League, mlssoccer.com

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014