Jakarta (ANTARA News) - Italia tidak mampu mengulang pengalaman manis ketika menjadi tuan rumah dan menjadi juara Piala Dunia 1934 karena Jerman yang tampil lebih gemilang.

Brasil, juara dunia tiga kali gugur pada babak 16 besar oleh Argentina. Argentina menjadi runner-up dengan hanya mencetak lima gol, dengan satu di antaranya dicetak Diego Maradona.

Paceklik gol juga dialami Inggris, Belanda, dan Irlandia Utara di Grup F. Ketiganya hanya mencetak dua gol dalam tiga laga kualifikasi grup. Inggris menjadi pemimpin klasemen karena kebobolan satu gol, sementara Irlandia Utara dan Belanda kemasukan dua gol.

Italia sebagai tuan rumah hanya menempatkan Salvatore Schillaci sebagai pencetak gol terbanyak (6 gol).

Jerman Barat justru tidak mendapat penghargaan individu meskipun tim ini bertabur bintang dengan diperkuat Lothar Mathaeus, Spielfuehrer, Rudi Voeller, Juergen Klinsmann, dan bek Andreas Brehme.

Penampilan mengecewakan justru disuguhkan Belanda. Marco van Basten tidak mencetak gol, sementara Ruud Gullit tidak bermain baik selepas pulih dari cedera. Belanda akhirnya ditekuk Jerman yang melaju ke final.
 
Frank Rijkaard bahkan meludahi Rudi Voeller karena merasa diperlakukan rasis kemudian keduanya menerima kartu merah.

Pada partai final, gol Andreas Brehme dari titik Penalti menit ke-85 menyudahi perjuangan Maradona dan kawan-kawan yang harus puas sebagai runner-up.

Catatan khusus

Samuel Okwaraji, pemain Nigeria, meninggal karena gagal jantung selama babak kualifikasi ketika melawan Angola.

Meksiko dilarang berpartisipasi usai dinyatakan bersalah karena memasukkan pemain dengan usia di atas ketentuan pada turnamen U-20.

Kamerun menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak delapan besar.

Republik Irlandia mencapai babak delapan besar tanpa memenangkan pertandingan (selain adu penalti) dan hanya mencetak dua gol.

Argentina adalah tim pertama yang tidak mampu mencetak gol di partai final.

Franz Beckenbauer menjadi manusia pertama yang memenangkan Piala Dunia sebagai kapten (1974) dan pelatih.

Gol Roger Milla kala Kamerun melawan Kolombia pada babak kedua membuatnya menjadi pemain tertua yang pernah mencetak gol dalam final Piala Dunia, pada usia 38 tahun 20 hari.

Wasit memutuskan memberi tambahan waktu delapan menit babak pertama semifinal Italia melawan Argentina karena dia lupa memeriksa arlojinya.

Negara Peserta

Afrika: Kamerun, Mesir

Asia: Korea Selatan, Uni Emirat Arab

Eropa: Austria, Belgia, Cekoslovakia, Inggris, Jerman Barat, Italia, Belanda, Irlandia, Romania, Skotlandia, Uni Soviet, Spanyol, Swedia, Yugoslavia

Amerika Utara dan Tengah: Kosta Rika, Amerika Serikat

Amerika Latin: Argentina, Brasil, Kolombia, Uruguay

Juara : Jerman Barat
Runners-Up: Argentina
Ketiga: Italia
keempat: Inggris
Golden Boots: Salvatore Scillaci (Italia)
FIFA Fair Play award: Inggris.

Pewarta: Alviansyah IW Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014