Sao Paulo (ANTARA News) - Lionel Messi mengatakan Argentina tinggal selangkah lagi untuk ke puncak guna melawan Jerman pada final Piala Dunia pada Senin dini hari WIB nanti di mana dia berkesempatan untuk menyamai rekor Diego Maradona.

Jika Messi bisa menyamai Maradona dan kapten Argentina dalam kejayaan Piala Dunia maka ini akan dikenang sebagai turnamennya.

Sukses bahkan akan lebih manis karena dipetik di halaman musuh bebuyutannya sendiri, Brasil.

Kemenangan Kamis dini hari lalu lewat adu penalti yang berkesudahan 4-2 atas Belanda itu membuat Messi berada di jalur menyamai Maradona yang menginspirasi kemenangan Piala Dunia pada 1986.

Setelah pertandingan semifinal itu legenda Barcelona tersebut tak bisa merayakan kemenangan itu bersama rekan-rekannya di ruang ganti setelah dipaksa untuk menjalani tes doping oleh FIFA, sebelum dibawa ke luar stadion tanpa sempat berbicara kepada media yang sudah menungguinya.

Namun lewat sebuah posting melalui situs berbagi foto Instagram, dia berkata, "Saya bangga menjadi bagian dari skuat ini. Mereka semua fenomenal. Betapa hebatnya penampilan mereka. Dan kami berada di final!!  Gila ini. Mari kita rayakan. Kami tinggal selangkah lagi."

Messi akan selalu dibandingkan dengan Maradona, kapten tim Argentina yang menjuarai Piala Dunia di Meksiko pada 1986 dan dikalahkan oleh Jerman Barat pada final empat tahun kemudian di Italia.

Pertandingan Kamis dini hari lalu itu menandai cap ke-92 Messi untuk negerinya, melewati total penampilan Maradona bersama timnas dan menduduki peringkat enam dalam daftar pemain Argentina yang paling lama membela timnas.

Ditutup Nigel de Jong


Maradona bermain pada empat Piala Dunia berbeda dan memenangi salah satunya.

Kini Messi, pada usia 27, berpeluang untuk menyamai pendahulunya itu pada Piala Dunia ketiganya.

Dampak Pemain Terbaik Dunia empat kali itu di Sao Paulo itu ditutupi oleh kawalan orang per orang yang dilakukan Nigel de Jong dalam satu jam pertama pertandingan itu.

Messi dengan percaya diri melepaskan tendangan bebas pertama Argentina, namun sebelum itu dia hanya sedikit menciptakan umpan di Arena Corinthians tersebut.

Barisan pertahanan Belanda yang disiplin telah membuat semifinal di Sao Paulo yang menegangkan itu berakhir tanpa gol dengan melewati babak perpanjangan waktu.

De Jong telah ditugaskan untuk menguntit Messi ke mana pun.

Selama satu jam, seperti ada bayangan Claudio Gentile yang menempel Maradona di Spanyol pada Piala Dunia 1982, ketika bek Italia itu membelenggu si jenius muda saat juara bertahan Argentina ditundukkan pada babak kedua.

Menghadapi ketatnya pertahanan Belanda yang dipimpin Ron Vlaar, Messi hanya sekali mengancam Belanda lewat satu tendangan bebas yang dimentahkan oleh kiper Jasper Cillessen.

Pemain Barcelona ini sangat penting bagi tim asuhan Alejandro Sabella ini di mana dia telah menjadi penentu kemenangan Argentian di Grup F dari Bosnia-Herzegovina, Iran dan Nigeria.

Pada 16 Besar, dia merancang gol kemenangan ke gawang Swiss lewat Angel di Maria, dan juga bagi Gonzalo Higuain pada perempat final melawan Belgia.

Dan jika penampilan individualnya mencapai standard biasanya tidak seperti saat melawan Belanda, maka dia pasti bisa menciptakan banyak ruang dalam melawan Jerman nanti. Jerman sendiri, tidak seperti Belanda, lebih percaya diri bisa mengambil kendali permainan dari Argentina, demikian AFP.





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014