Jakarta (ANTARA News) - Tak banyak yang diketahui Belanda bahwa pelatih Kosta Rika Jorge Luis Pinto yang akan menjadi lawannya pada perempat final Piala Dunia 2014 di Arena Fonte Nova, Salvador, banyak belajar kepelatihan dari arsitek sepak bola Belanda yang menemukan "total football."

Pinto tengah berkuliah di Universitas Cologne awal 1980-an ketika pelatih Belanda Rinus Michels melatih klub Bundesliga Cologne FC.  "Saat itu saya menghabiskan waktu melihatnya melatih dan berbicara kepadanya. Saat tidak ada kuliah, saya menonton klub itu berlatih. Saya melihat banyak hal dan belajar banyak.''

"Warisan" Michels itu dia tularkan pada filosofi kepelatihannya, termasuk Kosta Rika yang kini ditanganinya.  Efeknya luar biasa, tim Amerika Tengah ini mengejutkan dengan membunuh dua raksasa yang pernah menjadi juara dunia; Italia dan Uruguay, sedangkan Inggris dipersulit dengan 0-0. .

Kini, Pinto berusaha memupus lagi impian Belanda menjadi juara dunia dengan rumus Belanda yang justru telah ditinggalkan pelatih Belanda Louis van Gaal.

Belanda sendiri tak mau gegabah kepada si kuda hitam. Baik van Gaal maupun para pemainnya, tidak ingin menyepelekan ambisi Pinto dan Kosta Rika si pembunuh raksasa.

"Saya kira sebelum ini tidak banyak orang yang mengira mereka bisa lolos ke babak berikutnya, untuk itu saya kira mereka adalah tim yang amat kuat," kata gelandang Belanda Arjen Robben.

Tapi Kosta Rika tidak bisa terlalu percaya diri. Selain selalu mengalahkan keempat lawannya sebelum mencapai perempat final Piala Dunia 2014, Belanda juga memiliki catatan amat mengesankan pada putaran final Piala Dunia.

Bagi Belanda ini adalah perempat final keempatnya dari lima penampilan terakhirnya pada putaran final Piala Dunia. Mereka juga tengah memburu semifinal kelimanya.  Sebaliknya, bagi Kosta Rika, ini adalah delapan besar pertamanya.

Jadi, hati-hati menghadapi tim bertabur bintang, namun juga penuh ambisi dan keyakinan seperti Belanda yang adalah finalis empat tahun silam.

Apa pun soal itu, pertemuan kedua tim menjanjikan laga yang seru, terutama kontes menarik siapa yang terbaik apakah duo Bryan Ruiz - Joel Campbell, atau Wesley Sneijder-Robin van Persie-Arjen Robben.

Yang juga menarik, arena di mana kedua tim bertanding adalah gudang gol dengan sudah 24 gol tercipta dari lima pertandingan atau hampir lima gol dalam setiap  pertandingan.

Trio Belanda itu sendiri siap menerkam Kosta Rika, tak peduli mereka tertinggal lebih dulu atau tidak.  Membalikkan keadaan untuk menang 2-1 dari Meksiko hanya beberapa menit sebelum laga 16 Besar usai, adalah bukti pantang bagi Belanda untuk menyerah.

Tapi Kosta Rika sendiri tak akan mudah ditembus Belanda, bahkan gelandang Celso Borges sudah jauh-jauh hari mengancam untuk merusak kemitraan Robben dan van Persie sebelum mereka membahayakan Kosta Rika. "Kami tak akan memberi mereka ruang," kata Borges.

Belanda

Berbicara dalam jumpa pers, van Gaal yakin timnya bakal melewati ujian di Arena Fonte Nova.  Dia yakin timnya berada pada momentum mewujudkan impian bergenerasi-generasi bahwa "Belanda menjadi juara dunia".

"Tujuan kami selalu ingin menjadi juara dunia dan kami sudah siap mengatakan bahwa kami adalah tim yang sulit dikalahkan," kata van Gaal.

Untuk itu dia telah menyiapkan formasi yang bisa memperdaya Kosta Rika yang memiliki gaya bermain mirip dengan Meksiko yang dikalahkan Oranje pada 16 Besar.  

Opsi-opsi telah disimpan van Gaal, untuk dia terapkan di Arena Fonte Nova nanti.

Ingat, saat semua orang sudah mengira Belanda bakal ditelan Meksiko, van Gaal tiba-tiba memasukkan striker bertubuh besar Klaas Jan Huntelaar di tengah para pemain Meksiko yang lebih mungil itu. Hasilnya, Belanda memetik hasil, dan impian Meksiko ke perempat final pun pupus.

Masalahnya, terlalu banyak opsi membuat Oranje menghadapi dilemma, terutama setelah Nigel de Jong tak lagi bertahan di turnamen ini karena cedera.

Van Gaal mungkin bergeser ke formasi 4-3-3, namun jika setia pada pola dua penyerang dan lima pemain bertahan yang selama ini selalu diturunkan pada setiap laga sebelumnya, dia akan mengisikan Jonathan de Guzman pada posisi de Jong, selain memasukkan Jordy Clasie atau bek Daley Blind yang sewaktu melawan Meksiko berubah peran sebagai gelandang.

Sedangkan Bruno Martins Indi akan beroperasi di sektor kiri pertahanan, didampingi Daryl Janmaat di sektor kanan, menggantikan Paul Verhaegh yang kurang mengesankan saat melawan Meksiko.

Formasi ini cukup mengatasi ujian tim serangan Kosta Rika. Sedangkan di depan, selain pilihan tradisional Robin van Persie, van Gaal masih punya Huntelaar dan Memphis Depay.

Kosta Rika

Jorge Luis Pinto meminta saran kepada salah satu pemainnya, Bryan Ruiz, yang mengenal sepak bola Belanda karena dia meniti kesuksesan dalam klub Belanda, FC Twente, dan kemudian PSV Eindhoven yang juga dihuni Georginio Wijnaldum dan Memphis Depay.

"Pinto menanyai saya mengenai para pemain Belanda dan saya memberinya sekilas analisis para pemain yang saya tahu," kata Ruiz.  "Saya belum mengontak Memphis atau Georginio. Tentu saja, pada hari pertandingan nanti, kami akan saling menyalami, menyapa dan kemudian fokus (lagi ke pertandingan)."

Dengan bekal pengetahuan Ruiz, Pinto yang menganggap guru "total football" Rinus Michel inspiratornya, Ruiz siap melanjutkan kejutan timnya dengan korban berikutnya si spesialis finalis Piala Dunia, Belanda.

Tetapi Pinto diperkirakan tidak akan mengubah formasi tim yang memang selama ini sukses pada empat pertandingan. Itu berarti striker tunggal Joel Campbell akan kembali disangga Bryan Ruiz, sedangkan Christian Bolanos beroperasi lebih lapang.

Tempat bek Oscar Duarte yang sudah absen sejak laga 16 Besar melawan Yunani kemungkinan akan diisi Johnny Acosta untuk mendampingi Giancarlo Gonzales, sedangkan bek Roy Miller yang juga dikabarkan cedera pada akhirnya akan siap diturunkan.

Demikian pula dengan penjaga gawang Keylor Navas yang mengeluhkan masalah pada bahunya.  Navas siap mengejutkan dan menjadi penentu seperti Julio Cesar dalam Brasil atau Manuel Neuer di Jerman, dan dia memang sudah membuktikan itu, termasuk saat Kosta Rika harus bermain dengan sepuluh orang melawan Yunani.

BELANDA vs KOSTA RIKA
Arena Fonte Nova, Salvador

Perkiraan susunan pemain
Belanda (4-3-1-2):
Jasper Cillesen; Paul Verhaegh, Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Daley Blind; Dirk Kuyt, Jordy Clasie, Georginio Wijnaldum; Wesley Sneijder; Arjen Robben, Robin van Persie.
Kosta Rika (5-4-1): Keylor Navas; Cristian Gamboa, Johnny Acosta, Giancarlo González, Michael Umaña, Junior Díaz; Bryan Ruis, Celso Borges, Yeltsin Tejeda, Christian Bolaños; Joel Campbell.
Wasit: Ravshan Irmatov (Uzbekistan).

Perjalanan ke perempat final

Belanda

- 29 Juni: mengalahkan Meksiko 2-1
- 23 Juni: mengalahkan Chile 2-0
- 18 Juni: mengalahkan Australia 3-2
- 13 Juni: mengalahkan Portugal 5-1

Kosta Rika
- 29 Juni: menang adu penalti melawan Yunani setelah seri 1-1
- 24 Juni: seri 0-0 melawan Inggris
- 20 Juni: mengalahkan Italia 1-0
- 14 Juni: mengalahkan Uruguay 3-1

Bintang laga ini: Robin van Persie (striker, Belanda). Tidak terbantahkan merupakan salah satu penyerang paling berbahaya di dunia.
Pemain yang akan mengejutkan: Giancarlo Gonzales (bek, Kosta Rika).  Pemain ini diperkirakan bakal menjadi peredam Arjen Robben dan Robin van Persie.

Head-to-head
- Ini adalah pertemuan pertama antara Belanda dan Kosta Rika

Belanda
- Belanda memenangi 10 dari 11 laga Piala Dunia terakhirnya, kecuali kekalahan mereka dari Spanyol pada final Piala Dunia Afrika Selatan empat tahun silam.
- Tim asuhan Louis van Gaal telah mencetak gol terbanyak dengan 12 gol sebelum perempat final Piala Dunia ini. Tujuh dari 12 gol itu diciptakan pemain-pemain berbeda.
- Mereka memenangi empat laga empat besar terakhir Piala Dunia dan selalu lebih dulu ketinggalan.
- Belanda gagal mempertahankan rekor tidak kebobolan (clean sheet) pada sebelas laga fase gugurnya dalam Piala Dunia, terakhir mereka lakukan saat melawan Republik Irlandia pada 1994.
- Arjen Robben dan Robin van Persie bersama-sama mengemas enam gol dari delapan gol pertama Belanda pada dua pertandingan pertama Piala Dunia, tetapi setelah itu seperti kesulitan menembus gawang lain.
- Wesley Sneijder telah bermain untuk Belanda pada 15 laga putaran final Piala Dunia. Dia mencetak lima gol pada lima laga fase gugur Piala Dunia terakhir.
- Belanda tidak pernah kalah dari tim-tim CONCACAF pada putaran final Piala Dunia (1 menang, 1 seri, keduanya dari Meksiko).  Total laga Belanda melawan negara-negara CONCACAF pada semua turnamen adalah sebelas (10 menang, 1 seri) dan menciptakan paling tidak dua gol pada 10 pertandingan itu.
    
Kosta Rika
- Untuk pertama kalinya Kosta Rika tak terkalahkan pada empat pertandingan putaran final Piala Dunia ( 2 menang, 2 seri).
- Kosta Rika adalah negara CONCACAF pertama yang mencapai perempat final sejak AS pada Piala Dunia 2002.
- Kosta kemasukkan gol paling sedikit pada Piala Dunia kali ini.
- Los Ticos telah sembilan kali bertemu dengan tim-tim Eropa pada putaran final Piala Dunia (3 kalah, 2 seri, 4 kalah). Satu-satunya kemenangan mereka pada tujuh laga terakhir, didapat dari Italia pada Brasil 2014.
- Tim asuhan Jorge Luis Pinto hanya pernah tertinggal gol selama 30 menit di turnamen Brasil ini, yakni saat melawan Uruguay pada laga pembuka Grup D.
- Keylor Navas telah 87,5% menggagalkan tembakan lawan yang diarahkan kepadanya, melakukan 14 kali penyelamatan (tidak termasuk adu penalti).
- Bryan Ruiz mencetak gol pada satu-satunya tembakan on target Kosta Rika saat melawan Yunani.
- Los Ticos selalu mencetak gol kecuali satu dari sembilan pertandingan Piala Dunianya melawan tim-tim Eropa, namun gagal menciptakan gol saat melawan Inggris belum lama ini.

Prediksi hasil pertandingan:
- Goal.com: 2-0 Belanda, 2-1 Belanda, 3-1 Belanda
- SkySports: 1-0 Belanda
- Telegraph: 3-1 Belanda
- Umum: 3-1 Belanda

Sumber: BBC, SkySports, Telegraph, Goal.com, Yahoo.com, dan MLSsoccer.com

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014