Montevideo (ANTARA News) - Presiden Uruguay Jose Mujica mengecam para pimpinan Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) sebagai "anak jalang" lantaran menghukum penyerang bintang negaranya Luis Suarez dalam insiden gigitan di Piala Dunia 2014.

Mujica menyebut hukuman larangan bersentuhan dengan dunia sepak bola selama empat bulan bagi Suarez setelah didakwa menggigit pemain bertahan Italia Giorgio Chiellini sebagai "sanksi fasis".

Pernyataan Presiden itu muncul dalam siaran olahraga televisi nasional yang meminta komentar Mujica tentang Piala Dunia 2014 saat ia menyambut timnas Uruguay yang tersingkir dan kembali dari Brasil pada Minggu (28/6) malam waktu setempat.

"Mereka yang berada di FIFA adalah sekumpulan anak jalang tua," kata Mujica, sebelum kemudian ia menangkupkan telapak tangannya di depan mulutnya sembari memperlihatkan sikap "saya tidak percaya saya mengatakan itu", namun tetap tersenyum.

Saat jurnalis bertanya apakah ia tetap bisa menyiarkan pernyataan sang Presiden, ia menjawab: "untuk bagianku tentu saja", ujar Mujica sembari mengangkat bahu.

"Saya mendukung pernyataan Presiden," ujar sang istri, Senator Lucia Topolansky, yang mendampinginya menanggapi.

"Wajar kalau mereka menghukum dia, tetapi tidak dengan sanksi yang fasis," kata Mujica, mantan gerilyawan yang kini berusia 79 tahun itu.

Suarez menggigit Chiellini saat Uruguay menang 1-0 atas Italia demi mengamankan tempat di babak 16 besar, yang menjadi kali ketiga ia melakukan hal tersebut terhadap lawan sepanjang karirnya.

FIFA menghempaskan Suarez dengan hukuman empat bulan larangan bersentuhan dengan aktivitas sepak bola, larangan tampil di sembilan laga internasional dan dendan sebesar 100.000 franc Swiss (setara 112 ribu dolar AS atau 83 ribu euro).

Tanpa Suarez, Uruguay dikalahkan 2-0 oleh Kolombia pada Minggu (28/6) pagi WIB.

Mujica secara pribadi menyambut kedatangan Suarez di bandara Montevideo saat ia mendarat Jumat (26/6) waktu setempat, mendahului rekan-rekannya.

Dalam sesi sambutan mingguan di radio pada Jumat (26/6), Mujica mengatakan hukuman Suarez "akan selalu menjadi catatan hitam memalukan" sepanjang sejarah Piala Dunia, demikian AFP.(*)

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014