Brasilia (ANTARA News) - Menurut satu survei yang dirilis Minggu waktu Brasil atau Senin WIB, sebagian besar warga Brasil yang menyaksikan langsung pertandingan di stadion adalah berkulit putih, kalangan kaya dan tidak puas dengan Presiden Dilma Rousseff.

Seperti pada pertandingan antara Brasil dan Chile di babak 16 Besar, Sabtu, 75 persen pria, 67 persen kulit putih dan 90 persen kelas menengah ke atas.

Menurut survei Datafolha yang dikutip AFP, tidak banyak tanda-tanda di stadion yang menunjukkan kehadiran kelompok menengah yang sedang tumbuh di bawah Presiden Rousseff dan pendahulunya Luiz Inacio Lula da Silva.

Hanya sembilan persen penonton Brasil yang berasal dari "Kelac C", yaitu kelompok kelas menengah bawah dengan penghasilan per bulan 500 sampai 2.000 real Brasil (Rp2,5 juta sampai Rp10 juta) yang sekarang mencapai 49 persen populasi Brasil.

Sebanyak 60 persen dari penonton yang diwawancarai mengaku berpenghasilan lebih dari sepuluh kali upah minimum 724 real (Rp3,6 juta) per bulan.

Datafolha juga mengungkapkan, 55 persen dari mereka yang diwawancarai tidak puas dengan kinerja Rousseff, hampir dua kali lipat dari 26 persen pada jajak pendapat bulan lalu.

Namun 61 responden menyatakan ketidaksetujuan pada sikap penonton yang mencemooh Rousseff saat acara pembukaan Piala Dunia 2014 di Sao Paulo 12 Juni lalu.

Cemoohan tersebut menimbulkan kontroversi di Brasil dan para pendukung Dilma menyatakan itu hanyalah mencerminkan sebagian kecil kelompok orang kaya.

Rousseff yang akan mencalonkan lagi pada pemilihan presiden Oktober mendatang, sering menerima kecaman gara-gara pelambatan pertumbuhan ekonomi, naiknya inflasi, tuduhan korupsi dan pemborosan penyelenggaraan Piala Dunia yang mencapai 11 miliar dolar AS.

Meski demikian, Rousseff masih unggul dalam jajak pendapat berdasarkan survei CNI Ibope beberapa waktu lalu, yaitu dengan elektabilitas 39 persen, jauh melebih saingannya Senator Partai Demokratik Sosial Aecio Neves (21 persen) dan mantan gubernur Eduardo Campos (10 persen).



Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014