Fortaleza (ANTARA News) - Punggawa Belanda Dirk Kuyt menyanjung Louis van Gaal sebagai pelatih paling mahir memasang strategi dalam sebuah pertandingan setelah dia mengotaki kebangkitan Belanda melawan Meksiko yang mengantarkan Oranje ke perempat final Piala Dunia.

Kuyt bermain di tiga posisi selama 90 menit pada penampilan ke-100 dia untuk negaranya. Dia memulai posisinya yang tidak biasa dia mainkan pada bek kiri sebelum pindah ke bek kanan dan akhirnya pindah ke depan ketika Belanda berusaha mengejar ketertinggalan setelah Giovani dos Santos menciptakan gol untuk Meksiko.

"Dia mungkin ahli taktik terbaik di dunia," kata mantan pemain Liverpool berusia 33 tahun itu yang kini memperkuat Fenerbahce di Turki. "Tak masalah sistem apa yang kami mainkan, para pemain tahu pasti apa yang mesti diperbuat".

"Dia sudah berkata kepada kami sebelum pertandingan bahwa kami bisa menggeser sistem jika kami ketinggalan 0-1.  Kami erubah ke 4-3-3, kemudian pada 15 menit sebelum akhir pertandingan dia memutuskan untuk menempatkan seorang striker ekstra untuk memainkan bola lebih lama dan kami berhasil menciptakan gol sehingga kembali taktiknya ampuh."

Pergantian yang dilakukan Van Gaal terbukti mendapatkan hasil ketika Wesley Sneijder menyamakan kedudukan dalam dua menit menjelang waktu normal usai sebelum Klaas Jan Huntelaar mengonversi tendangan penalti pada menit tambahan untuk memastikan tempat timnya di delapan besar.

Pemberian penalti ini sendiri membuat pelatih Meksiko Miguel Herrera mengecam keputusan wasit Portugal Pedro Proenca. Robben mengaku dia memang melakukan diving pada pertandingan itu, namun menegaskan saat itu dia memang sengaja dijatuhkan.

Bangkitnya Belanda bahkan lebih dari sekadar istimewa karena di tengah panas dan kelembaban tinggi di Fortaleza yang membuat untuk pertama kalinya dibolehkan ada rehat minum dalam setiap babak pada sebuah pertandingan Piala Dunia.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014