Jakarta (ANTARA News) - Fase knockout Piala Dunia 2014 akan dimulai Sabtu malam ini di Belo Horizonte saat tuan rumah ditantang Chile.

Kualifikasi Piala Dunia 2000 adalah terakhir kalinya La Roja mengalahkan Selecao, namun sejak menjungkalkan juara bertahan Spanyol pada fase grup lalu, optimisme Chile membuncah ketika saat beramaan Brasil berhasrat memperpanjang catatan kemenangannya dari Chile.

Brasil memastikan puncak Grup A lewat kemenangan 4-1 atas Kamerun Selasa dini hari lalu, namun penampilan mereka sejauh ini tidak sebagus seperti diharapkan banyak orang.

Bagaimana tidak, mereka harus tertinggal lebih dulu sebelum mengalahkan Kroasia 3-1, bahkan kemenangan ini dinodai oleh penalti kontroversial Fred menyusul pelanggaran oleh Dejan Lovren. Brasil juga kerepotan melawan  Meksiko sehingga hanya bisa seri 0-0.

Satu-satunya yang cemerlang dari Selecao adalah Neymar yang bersama Lionel Messi dari Argentina dan Thomas Muller dari Jerman, menjadi pencetak gol terbanyak dengan empat gol.

Brasil harus bersinar seperti Neymar bersinar. Mereka harus meningkatkan performanya melawan Chile, apalagi pelatih Luiz Felipe Scolari mengakui lawannya kali ini licin.

Di sisi lain, Brasil tahu pasti gagal bersinar di negeri sendiri akan menjadi sesal seumur hidup, jauh melebihi kekalahan dari Uruguay pada final Piala Dunia 1950 di Maracana.

"Jika boleh memilih, saya lebih suka memilih lawan yang lain. Tim-tim Amerika Selatan selalu tangguh," kata Scolari.

Dia menginstruksikan timnya untuk merampas pertandingan melawan Chile ini, demi meretas sukses pada Piala Dunia edisi ini. "Anda hanya mendapatkan peluang ke final jika Anda menang," sambung Scolari.

Brasil sendiri tak pernah bisa dikalahkan Chile pada 26 pertemuan di kandang Brasil selama 95 tahun, namun belakangan ini Chile membuat Brasil khawatir.

Gaya bermain Chile yang terus menekan secara agresif dan serangannya yang mengalir, bakal merepotkan Brasil. Jika tak percaya, tanya saja juara dunia Spanyol yang telah mereka gilas di fase grup.

Memang, empat tahun lalu, pada babak yang sama, Chile dikalahkan Brasil 0-3 yang adalah kekalahan ketiga Chile dari Brasil dalam tiga pertemuan mereka pada Piala Dunia. Tetapi catatan itu tidak membuat Scolari tenang.

"Statistik tak berarti apa-apa. Saya yakin sejak pelatih (Jorge) Sampaoli tiba, tim Chile memiliki dinamika baru, performa yang jauh lebih baik. Para pemainnya telah mengadopsi skema terbaik dari dia," kata Scolari.

Faktanya, Chile memang sudah bersumpah untuk merepotkan Brasil, bahkan Sampaoli yakin timnya akan terus bertahan di turnamen ini. "Tim siap untuk babak 16 Besar," kata dia.

Kemampuan Chile menaklukkan Spanyol membuat merinding calon lawan-lawannya, termasuk Brasil. Kekhawatiran itu bahkan sudah berlebihan ketika Jorge Sampaoli terpaksa menghentikan sesi latihan Kamis waktu setempat lalu ketika sebuah helikopter dari stasiun televisi Brasil O Globo mengangkasa di atas mereka, berusaha memata-matai taktik yang akan dipasang Sampaoli kepada Chile.

Gelandang Chile Mauricio Isla sampai membuat lelucon dengan mengatakan Chile ingin menendang helikopter itu tapi apa daya jangkauan bola tidak sampai.

Yang pasti, baik Brasil maupun Chile, andai lolos ke perempat final, akan kembali menghadapi tim-tim sesama Amerika Selatan di Fortaleza Jumat pekan depan, antara Kolombia atau Uruguay.

Brasil

Brasil ditahan seri 2-2 oleh Chile tahun lalu pada laga persahabatan di Estadio Mineirao yang menjadi venue laga pertama Babak 16 Besar Sabtu malam nanti itu.

Saat itu Brasil diejek oleh penontonnya sendiri. Mungkinkah Sabtu malam nanti ejekan itu terngiang kembali atau malah berubah menjadi pepujian?

Yang pasti, Brasil selalu maju setidaknya ke perempatfinal Piala Dunia sejak 1994, sedangkan Chile hanya sekali ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia 1962 saat dihentikan Brasil 2-4 pada perempat final. Kini Brasil siap mengulang derita Chile 52 tahun silam itu.

Meski tak akan mengubah formasi yang menggasak Kamerun 4-1, skuat Brasil siap menyengat Chile karena tidak sudi catatan tanpa kalah mereka dari Chile selama bertemu pada Piala Dunia rusak oleh agresi Chile yang sudah memakan korban Spanyol itu.

Apalagi empat tahun lalu Brasil sukses mengalahkan Chile 3-0 di fase grup. Daniel Alves, Julio Cesar, Ramires dan Maicon yang memperkuat tim yang mengalahkan Chile empat tahun lalu tentu ingin mengulangi sukses itu Sabtu malam nanti.

Scolari sendiri dipastikan tetap memasang formasi 4-2-3-1 dengan tak banyak mengubah susunan pemain. Fred menjadi kepercayaannya di depan, sedangkan gelandang Tottenham Hotspur Paulinho yang tampil mengecewakan namun menjadi pemain kesayangannya, akan dibangkucadangkan demi memberi tempat kepada pemain Manchester City Fernandinho.

Brasil sudah tahu kunci permainan Chile terletak pada Alexis Sanchez.  Salah satu rahasia kemenangan 2-0 Belanda dari Chile adalah mengarantina Sanchez di tengah sehingga dia tak leluasa beroperasi di daerah pertahanan lawan.

Scolari mungkin akan melakukan taktik serupa itu dengan menugaskan Luiz Gustavo atau Fernandinho memotong suplai bola dan gerakan Sanchez. Tetapi jika Brasil menganggap enteng si Anak Ajaib itu, maka siap-siaplah gawangnya diteror seperti dia lakukan kepada Spanyol dan Australia.

Sebaliknya jika Gustavo dan Fernandinho bisa menghambatnya di tengah, maka segalanya akan mudah bagi Brasil, kendati Chile masih memiliki jenderal lapangan tengah, Arturo Vidal.

Yang juga harus diperhatikan Brasil adalah sektor pertahanannya supaya tidak mudah ditembus barisan serang Chile, apalagi bek David Luiz dikabarkan mengeluhkan punggungnya selagi berlatih. Namun sejauh ini dia diyakini akan bugar pada waktunya.

Selain mesti awas mengantisipasi Vidal dan Sanchez, mereka juga harus mencermati striker Chile Eduardo Vargas yang selalu mencetak gol pada dua penampilan terakhirnya dalam laga Chile vs Brasil, termasuk satu gol di Belo Horizonte pada April 2013.

Tambahan bagi  kuartet Thiago Silva, Ramires, Neymar dan Luiz Gustavo, mereka mesti berhati-hati untuk tidak mengundang wasit memberi mereka kartu kuning, karena jika itu terjadi maka mereka absen pada perempatfinal, jika Brasil lolos.

Chile


Scolari sempat berharap Chile tersisih di babak grup karena dia tak ingin melawan tim-tim Amerika Selatan yang dianggapnya sering menyulitkan Tim Samba.

Mungkin itu hanya basa basi Scolari, karena faktanya Brasil selalu ditjaya melawan Chile, dengan selalu mengalahkan Chile pada tiga pertemuan mereka sebelumnya dalam Piala Dunia.

Pertama, Chile dihentikan Brasil 2-4 di jalan menuju perempat final Piala Dunia 1962.  36 tahun kemudian Chile kembali digasak Brasil 1-4 pada fase grup, lalu diulangi lagi pada fase grup Piala Dunia 2010 dengan skor 3-0.

Statistik itu mungkin akan terus menghantui Chile, tetapi setelah menjadi salah satu dari dua tim terakhir yang menggulung juara dunia Spanyol, Chile berubah menjadi para optimis. Delapan pemain yang empat tahun lalu menjadi saksi kekalahan 0-3 dari Brasil tentu tidak ingin kekalahan menyakitkan itu terulang.

"Saya kira kami akan mengalahkan mereka. Kami datang ke Piala Dunia ini untuk menciptakan sejarah. Kami telah mengalahkan juara dunia," kata bintang mereka yang juga andalan Barcelona, Alexis Sanchez.

Keyakinan Sanchez dipertebal oleh bermainnya lagi gelandang berpengaruh Arturo Vidal setelah direhatkan saat melawan Belanda. Vidal menjadi jaminan untuk terjadinya pertarungan menarik di tengah dan kemungkinan duelnya melawan Luiz Gestavo.

Vidal tak pelak menjadi pusat permainan impresif tim asuhan Jorge Sampaoli.  Bertipe petarung dan dikaruniai teknik yang hebat, dia bisa dengan tepat waktu di kotak penalti lawan seperti sebelum ini dia buktikan selama bermain untuk Juventus. Gustavo akan menjadi penghalang terkuat manuver Vidal.

Kehadiran Vidal juga akan menyangga petualangan Sanchez yang kemungkinan bakal menghadapi tantangan keras dari Marcelo, sebelum dia menguji ketahanan duo bek Brasil Thiago Silva dan David Luiz.

Di depan, Chile akan bertumpu pada striker Eduardo Vargas yang selalu mencetak gol pada dua penampilan terakhirnya dalam laga Chile vs Brasil, termasuk saat mereka berhadapan di Belo Horizonte April tahun lalu.

Sektor pertahanan Chile juga mesti awas oleh pergerakan kuartet Brasil; Hulk, Oscar, Neymar dan Fred.  Keempatnya pasti meneror Mauricio Isla cs, namun bek Gary Medel yang sempat diragukan tampil karena kram otot, dipekirakan bugar pada waktunya guna melengkapi kekuatan penuh La Roja.

Tetapi, sama seperti Brasil, hati-hati untuk Vidal, Charles Aranguiz, Francisco Silva dan Eugenio Mena karena mereka sudah terkena kartu kuning pada pertandingan sebelumnya. Tapi Silva sepertinya diselamatkan lebih dulu oleh Sampaoli dengan disimpan di pinggir lapangan sampai kondisi lapangan membutuhkan dia.

BRASIL vs CHILE
Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Brasil

Perkiraan susunan pemain:
Brasil:
Julio Cesar; Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, Marcelo; Paulinho, Luiz Gustavo; Hulk, Oscar, Neymar; Fred
Chile: Claudio Bravo, Mauricio Isla, Gary Medel, Gonzalo Jara, Eugenio Mena; Felipe Gutierrez, Charles Aranguiz, Arturo Vidal, Jorge Valdivia; Alexis Sanchez, Eduardo Vargas
Wasit: Howard Webb (Inggris)

Perjalanan ke 16 Besar:

Brasil
23 Juni: mengalahkan Kamerun 4-1
17 Juni: seri 0-0 dengan Meksiko
12 Juni: mengalahkan Kroasia 3-1

Chile
23 Juni: dikalahkan Belanda 0-2
18 Juni: mengalahkan Spanyol 2-0
13 Juni: mengalahkan Australia 3-1

Bintang laga ini: Neymar (penyerang, Brasil). Bersama Lionel Messi kini mengemas empat gol.
Pemain yang akan mengejutkan: Claudo Bravo (penjaga gawang, Chile). Bravo akan bergabung dengan Alexis Sanchez dan Neymar di Barcelona. Chile akan dibombardir Brasil dan Bravo akan menjadi andalan di gawang Chile. Jangan lupa kemampuannya mencetak gol dari tendangan bebas seperti dia lakuan untuk Real Sociedad pada 2010.

Head-to-head

- Brasil tak terkalahkan pada 12 pertandingan terakhir melawan Chile sejak kalah tandang 0-3 dalam kualifikasi Piala Dunia pada Agustus 2000.
- Brasil memenagi semua dari tiga pertemuan Piala Dunia mereka sebelumnya, masing-masing 4-2 pada semifinal Piala Dunia 1962, 4-1 pada babak kedua Piala Dunia 1998 dan 3-0 pada babak kedua Piala Dunia 2010.
- Chile hanya tujuh kali mengalahkan Brasil dalam 68 kesempatan, 13 kali seri dan kalah 48 kali.  Empat dari semua kemenangan Chile diperoleh dari pertandingan non laga persahabatan.
- Kedua negara terakhir bertemu pada 20 November 2013 dalam laga persahabatan di Toronto, Brasil menang 2-1. Hulk dan Robinho pencetak gol Brasil, sedangkan Eduardo Vargas pencetak gol Chile.

Brasil
- Brasil memenangi lima pertandingan putaran kedua (kini 16 Besar) Piala Dunia sejak kalah 0-1 dari Argentina pada 1990.
- Tim asuhan Luiz Felipe Scolari ini telah memenangi 11 dari 12 pertandingan terakhirnya, kecuali seri 0-0 melawan Meksiko pada fase grup.
- Satu-satunya kekalahan dari 24 pertandingan terakhir Brasil terjadi saat melawan Swiss Agustus tahun lalu (18 menang, 5 seri, 1 kalah).
- Brasil kini 40 kali berturut-turut tidak terkalahkan di kandangnya, sedangkan kekalahan kandang terakhir tercipta saat melawan Paraguay pada Agustus 2002.
- Kekalahan kandang terakhir mereka pada pertandingan non laga persahabatan tercipta dari Peru pada semifinal Copa America 1975 dengan skor 1-3
- Neymar mencetak 35 gol dalam 52 penampilannya bersama Brasil, termasuk 26 gol dari 31 penampilannya. Dia kini menjadi pemain Brasil keenam yang menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Brasil, hanya dilampaui Bebeto (39), Zico (48), Romario (55), Ronaldo (62) dan Pele (77).
- Neymar mencetak gol ke-100 Piala Dunia 2014 (pada gol pertamanya saat melawan Kamerun), dalam laga ke-100 Brasil pada turnamen ini.
- Brasil mencetak dua gol atau lebih pada delapan pertemuan terakhirnya melawan Chile, sebanyak 32 gol (3,6 gol per pertandingan).
- Neymar kini mencetak empat gol pada tiga pertandingan fase grup Piala Dunia 2014 dan delapan kali dalam enam pertandingan terakhirnya bersama Brasil
- Brasil hanya sekali kalah pada 10 pertandingan Piala Dunia terakhirnya melawan tim-tim Amerika Selatan (8 menang, 1 seri).

Chile
- Chile kalah pada dua kali putaran kedua Piala Dunia sebelumnya, keduanya dari Brasil (0-3 pada Piala Dunia 2010 dan 1-4 pada 1998).
- Chile juga selalu kalah pada empat laga Piala Dunia sebelumnya melawan tim-tim Amerika Selatan (tiga diantaranya melawan Brasil), kemasukkan paling sedikit tiga gol setiap pertandingan (total 14 gol).
- Satu-satunya kemenangan mereka pada pertandingan babak knockout Piala Dunia (di luar perebutan tempat ketiga Piala Dunia 1962) adalah melawan Uni Soviet pada perempatfinal turnamen tersebut.
- Eduardo Vargas selalu mencetak gol pada dua penampilan terakhirnya dalam laga Chile vs Brasil, termasuk satu gol di Belo Horizonte pada April 2013.
- Chile kemasukkan 11 gol pada tiga pertemuannya dengan Brasil pada putaran final Piala Dunia, rata-rata 3,7 per pertandingan.
- Empat dari lima gol Chile pada Piala Dunia 2014 tercipta sebelum babak pertama, sedangkan satu-satunya tercipta pada menit 90.
- Chile tidak pernah mengalahkan Selecao di kandangnya di Brasil, sebaliknya mempunyai catatan 20 kali kalah dan enam kali seri.

Prediksi hasil pertandingan:
Goal.com: 2-1 Brasil, 2-1 Chile, 3-1 Brasil
espn.com (Jack Lang dan Angus McNiece): 2-1 Brasil, dan 2-1 Chile
Umum: 3-1 Brasil

Sumber: BBC, SkySports, Goal.com, mlssoccer.com, dan espn.com

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014