Jakarta (ANTARA News) -  Pertemuan pertama kedua negara pada putaran final Piala Dunia yang akan berlangsung di Estadio Beira-Rio, Porto Alegre, ini akan menjadi partai hidup mati baik bagi Korea Selatan maupun Aljazair guna mendapatkan poin penuh demi asa besar mereka maju ke 16 Besar.

Sejauh ini tradisi lebih berpihak kepada Korea Selatan yang delapan kali berturut-turut tampil pada Piala Dunia dan semifinalis 12 tahun lalu, namun peringkat FIFA Aljazair jauh di atas Korea Selatan. Aljazair 22, sedangkan Korea Selatan 57.

Perjalanan kedua tim sebelum menuju laga kedua mereka ini sendiri berbeda-beda. Korea Selatan "dihadiahi" gol oleh kiper Rusia Igor Akinfeev untuk memetik satu poin usai seri 1-1, sedangkan Aljzair tampil lebih mengesankan dengan sempat mengungguli Belgia lewat gol Sofiane Feghouli sebelum kalah 1-2.

Lalu, seperti halnya Aljazair, Korea Selatan membangun tim untuk jangka panjang dengan 13 anggota skuatnya berusia 25 tahun atau lebih muda dari itu. Mereka cenderung defensif.  Tapi mereka hanya sekali menang dan kemasukan 12 gol dalam enam laga terakhirnya.

Hong Myong-Bo, kapten dan bek Korea Selatan ketika negeri ini menjadi semifinalis 2002, bekerja keras untuk mengatasi paceklik kemenangan itu.

Tetapi bek Kim Young-Gwon yakin timnya telah meningkat ketajamannya.  "Kami tak punya banyak pemain yang berpengalaman dalam Piala Dunia, saya kira kami telah mendapatkan kepercayaan diri kami," kata dia.

Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic juga terkesan oleh penampilan timnya pada pertandingan pertamanya yang berhasil merepotkan Belgia selama 70 menit sebelum akhirnya kalah.

Skuat Aljazair memang kurang berpengalaman di Piala Dunia dengan rata-rata pemain hanya 16 kali bermain untuk timnas, tapi saat melawan Belgia itu penampilan mereka terlihat matang.

Itulah yang membuat pasukan Halilhodzic yakin kematangan itu bakal mengantarkan mereka meraih poin penuh saat melawan Korea Selatan nanti untuk meretas jalan ke 16 Besar.

"Sekarang bukan masanya untuk meratap, pertandingan ini menentukan," kata Halilhodzic.

KOREA SELATAN

Menjelang laga di Estadio Beira-Rio ini, gelandang Ha Dae-sung akan absen karena bermasalah pada ligamen di kaki kirinya.

Bukan itu saja yang menjadi keprihatinan pelatih Hong Myong-Bo karena dia menghadapi tekanan lain untuk mengganti striker Park Chu-Young dengan Lee Keun-Ho atau Kim Shin-Wook.

Lee Keun-Ho yang mencetak gol ke gawang Rusia saat laga pertama berkesudahan 1-1 sepertinya akan lebih dulu dimainkan ketimbang Park Chu-Young.

Keprihatinan lain sang pelatih Korea adalah menjaga trio terpentingnya dalam skuat, yakni Koo Ja-Cheol, Ki Sung-Yueng dan Son Heung-Min,  tidak terkena kartu kuning karena kalau sampai terjadi maka kekuatan Korea Selatan akan berkurang saat menjalani laga terakhir yang mungkin sangat menentukan Korea Selatan ke 16 Besar.

Di atas itu semua, berdasarkan hasil pertandingan melawan Rusia pekan lalu,  Myung-bo yakin akan mendapatkan hasil lebih baik saat menghadapi Serigala Gurun Pasir.  "Saya kira semuanya berjalan baik. Kondisi para pemain dan organisasi tim tengah bagus," kata Myung-bo.

Tapi Korea Selatan tidak ingin terlalu yakin karena mereka menyadari Aljazair bisa merepotkan siapa pun dan telah mereka tunjukkan saat melawan Belgia kendati akhirnya kalah.

"Saya telah menyaksikan pertandingan Aljazair melawan Belgia," kata Ji Dong-won, striker mereka yang akan bergabung dengan Borussia Dortmund. "Aljazair bukanlah target yang mudah, tetapi jika kami menghadapi pertandingan (melawan Aljazair) seperti kita hadapi Rusia, maka peluang kami bagus."

Optimisme yang disandingkan dengan sikap realistis ini, membuat Korea Selatan akan mempertahankan formasi 4-4-2 seperti dipasang mereka saat melawan Rusia, dengan duet Heung-Min Son dan Chu-Young Park berada di ujung mata serang, atau langsung menurunkan Lee Keun-Ho, si pencetak gol ke gawang Rusia.

ALJAZAIR

Aljazair juga kemungkinan besar memasang formasi sama yang diturunkan untuk menghadapi Belgia pada laga pembuka.  Semua opsi pemain juga tersedia mengingat tak ada seorang pun pemain yang dibelit cedera.

Tapi Aljazair diselimuti trauma sejarah selalu berada terbawah di fase grup pada dua putaran final Piala Dunia terakhir yang diikutinya.

Oleh karena itu tak ada target lain saat menghadapi Korea Selatan nanti, kecuali tidak kehilangan poin atau meraih poin penuh karena di penghujung fase, mereka akan menghadapi tim kuat Rusia.

Kuncinya, Aljazair  perlu meninggalkan taktik efensif yang bisa menutup kesempatan mereka menciptakan peluang gol dan membangun serangan.  Faktanya, pendekatan defensif saat melawan Belgia membuat mereka ditekan dan akhirnya berbalik dikalahkan 1-2.

Penampilan seperti itu tidak boleh lagi terjadi saat melawan Korea Selatan jika pasukan Vahid Halilhodzic ingin memutuskan catatan sejarah selalu menjadi juru kunci grup.

Untuk itu, Aljazair tak akan memasang formasi berbeda dari tim yang sebelumnya melawan Belgia dengan diantaranya menempatkan duet yang bermain di Inggris, yaitu Nabil Bentaleb dan Riyad Mahrez.

Selain itu tim Afrika Utara ini akan makin menajamkan barisan serangnya dengan memasang Islam Slimani sebagai ujung tombak, kendati El Harbi Soudani masih menjadi opsi.

Namun siapa pun pemain yang dicomot Halihodzic, mereka pasti tidak akan mengecualikan keterampilan dan kreativitas Sofiane Feghouli di lapangan tengah, apalagi dia dikaitkan dengan aspirasi kemenangan Aljazair.

"Akan bersejarah jika kami lolos, kami harus bertarung seperti singa," kata Feghouli.

Gelandang Valencia yang pernah memperkuat Timnas Prancis U-18 dan U-21 itu yakin timnya memiliki syarat untuk menang. "Kami mempunyai para pemain yang berkualitas, kami akan berbuat apa saja untuk lolos," kata dia.

KOREA SELATAN vs ALJAZAIR
Estadio Beira-Rio, Porto Alegre

Perkiraan susunan pemain:
Korea Selatan (4-5-1): Jung Sung-Ryong; Lee Yong, Yoon Sukyoung, Kim Young-gwon, Hong Jeong-ho; Ki Sung-yueng, Han Kookyoung, Lee Chung-young, Son Heung-min, Koo Ja-cheol; Park Chu-young
Aljazair (4-5-1): Rais Mbolhi; Madjid Bougherra, Faouzi Ghoulam, Rafik Halliche, Carl Medjani; Nabil Bentaleb, Sofiane Feghouli, Ryad Mahrez, Mehdi Mostefa, Saphir Taider; Hilal Soudani
Wasit: Wilmar Roldan (Kolombia)

Bintang laga ini: Park Chu-Young (penyerang, Korea Selatan). Striker yang pernah sekali tampil bersama Arsenal ini memang tak berpengaruh banyak saat melawan Rusia, namun produktivitasnya bagus dengan 24 gol dalam 65 laga bersama Ksatria Taeguk
Pemain kejutan: Saphir Taider (gelandang, Aljazair).  Kreator berusia 22 tahun ini bermain untuk tim muda Prancis sebelum memutuskan membela Aljazair. Dia tampil 25 kali bersama Inter Milan musim lalu

Head-to-head
- Korea Selatan memenangi satu-satunya pertemuan kedua negara pada laga persahabatan 14 Desember 1985 di Nezahualcoyotl, Meksiko, dengan skor 2-0
- Park Chu-Young (Korea Selatan) dan Essaid Belkalem (Aljazair) keduanya bermain untuk Watford pada musim 2013-2014

KOREA SELATAN
- Korea Selatan hanya sekali menang dari enam kali laga fase grup Piala Dunia mereka (3 seri, 2 kalah)
- Pada dua laga Piala Dunia mereka melawan tim-tim Afrika, Korea Selatan mengalahkan Togo 2-1 pada 2006 dan seri 2-2 melawan Nigeria pada 2010
- Korea Selatan selalu mencetak gol pada lima laga Piala Dunia terakhirnya, namun pernah tidak bisa mencetak gol pada enam laga berturut-turut.
- Korea Selatan hanya memenangi lima dari 29 laga Piala Dunia mereka (lainnya 9 seri, 15 kalah). Rata-rata golnya adalah satu per pertandingan
- Korea Selatan menutup fase grup dengan mencatat satu menang, satu seri dan satu kalah pada dua Piala Dunia terakhir (2006 & 2010)

ALJAZAIR
- Aljazair tak pernah menang pada tujuh laga Piala Dunia terakhirnya sejak mengalahkan Chile pada 1982  yang merupakan satu-satunya kemenangan mereka
- Mereka hanya melepaskan tiga tembakan melawan Belgia yang adalah terendah di antara semua pertandingan perdana di fase grup
- Srigala Padang Pasir hanya mencetak dua gol pada 11 jam 25 menit permainannya dalam Piala Dunia
- Starting line-up mereka melawan Belgia lalu termasuk sembilan pemain yang lahir di Prancis
- Gol Sofiane Feghouli dari titik penalti saat melawan Belgia satu-satunya tembakan Aljazair yang menyasar target pada laga pembuka mereka
-  Aljazair finis juru kunci grup pada dua putaran final Piala Dunia terakhir mereka (1986 dan 2010)

Prediksi hasil pertandingan:
- Goal.com: 2-1 untuk Korea Selatan, 2-0 untuk Korea Selatan, 2-1 untuk Aljazair
- The Telegraph: 2-2
- SkySports: 2-0 untuk Korea Selatan
- Umum: 2-1 Korea Selatan


Sumber: BBC, SkySports, Telegraph, mlssoccer.com, Goal.com

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014