Rio de Janeiro (ANTARA News) - Berikut adalah lima pemain kunci dari negara-negara yang akan bertarung di Grup H Piala Dunia 2014 di Brasil, dikutip dari AFP:

Alexander Kerzhakov - Rusia
Kelahiran 27 November 1982 dengan 81 kali penampilan mempekuat Rusia
Alexander Kerzhakov adalah satu-satunya anggota skuat Rusia saat ini yang berpengalaman mencicipi putaran final Piala Dunia. 
Ia tampil sebagai pemain pengganti di edisi 2002, kali terakhir Rusia lolos kualifikasi.
Kali ini, Rusia akan sangat membutuhkan asupan gol dari penyerang berusia 31 tahun yang merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi klubnya, Zenit St Petersburg, dengan telah mengoleksi lebih dari 200 gol di semua kompetisi.
Pelatih Rusia Fabio Capello memilihnya sebagai penyerang utama serta meninggalkan Andrei Arshavin dan Roman Pavlyuchenko setelah mengambil alih kursi kepelatihan.

Eden Hazard - Belgia
Kelahiran 7 Januari 1991 dengan 44 kali penampilan memperkuat Belgia
Sebagai salah satu pemain sayap terbaik di daratan Eropa, dan seringkali dikritik sebagai yang termalas, kali ini waktunya bagi Eden Hazard untuk memperlihatkan kebolehannya di tingkat internasional.
Hazard, yang terlahir dari keluarga bertradisi sepak bola, dikenal dengan pola serangan tanpa takut ke lini pertahanan lawan dan kecepatannya kala mengendalikan bola.
Ia melakoni debut bersama Belgia pada usia 17 tahun dan hijrah ke Chelsea di Liga Utama Inggris pada 2012 dengan mahar 32 juta poundsterling setelah menjalani musim memukau bersama Lille merebut gelar Liga Prancis 2011.
Kabar beredar bahwa dia akan berlabuh ke Paris St Germain apabila tampil menawan bersama Belgia di Piala Dunia kali ini.

Axel Witsel - Belgia
Kelahiran 12 Januari 1989 dengan 47 kali penampilan memperkuat Belgia
Tampil dalam tujuh kemenangan beruntun Belgia selama laga kualifikasi Piala Dunia, Axel Witsel menjadi kekuatan yang tidak banyak mendapat sorotan dalam kesuksesan tim nasionalnya itu.
Pemain berusia 25 tahun itu meninggalkan klub Belgia Standard Liege untuk bergabung dengan Zenit St Petersburg pada 2009 setelah terlibat dalam sebuah insiden jegalan keras terhadap salah seorang pemain Anderlecht yang menyebabkan cedera parah dan ancaman teror bagi keluarga Witsel.
Akan tetapi ia memenangi kembali hati rakyat Belgia lewat penampilan tangguh dan meyakinkan di lapangan tengah, menyiapkan skema serangan mematikan bersama Eden Hazard dan Romelu Lukaku.
Zenit membayar sekira 50 juta euro untuk mendatangkan Witsel dan siapapun yang menginginkannya setelah gelaran Piala Dunia harus bersiap menandingi nominal tersebut.

Islam Slimani - Aljazair
Kelahiran 18 Juni 1988 dengan 20 kali penampilan memperkuat Aljazair
Penyerang Sporting Lisbon itu merupakan salah satu darah Aljazair yang akan mendapat banyak pantauan di putaran final Piala Dunia dan menjadi faktor penting mengapa kini tidak sesiapapun akan meremehkan tim berjuluk Serigala Gurun itu.
Pengguna nomor punggung sembilan berusia 25 tahun itu dibeli dengan harga kurang dari 15 ribu euro kala hijrah dari klub divisi tiga Aljazair, Cheraga, menuju klub divisi satu Belouizdad pada 2009 silam.
Setelah menjadi penyerang andalan Sporting Lisbon, nominal yang melekat demi mendatangkan Slimani melambung menjadi 10 juta euro.
Ia menjadi penampil rutin bagi Aljazair selama dua tahun terakhir, berkat ketangguhannya dan penampilan meledak-ledak yang sebetulnya tengah berusaha diredam oleh sang pelatih, Vahid Halihodzic.

Son Heung-min - Korea Selatan
Kelahiran 8 Juli 1992 dengan 24 kali penampilan memperkuat Korea Selatan
Pemain Bayer Leverkusen Son Heung-min adalah salah satu anggota generasi baru besutan pahlawan Korea Selatan di Piala Dunia 2002, Hong Myung-bo, yang berkesempatan menciptakan era kesuksesan berikutnya bagi negara Asia tersebut.
Leverkusen dilaporkan mencatatkan rekor transfer klub kala membayar 10 juta euro untuk mendatangkan penyerang berusia 21 tahun itu dari Hamburg setahun silam.
Gol-gol yang diciptakannya, termasuk trigol kala meladeni Hamburg, telah membantu Leverkusen mengantongi tiket ke babak playoff Liga champions 2014-2015.
Son adalah putra dari Son Wong-jung, yang juga sempat tampil bersama Korea Selatan, dan memulai karirnya sebagai kacung bola di FC Seoul.
Ia berhenti sekolah demi bergabung dengan akademi Hamburg dan menolak kesempatan membela Korea Selatan di Olimpiade London lalu demi berkonsentrasi pada karirnya di Bundesliga Jerman.

penerjemah: Gilang Galiarta



Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014