San Jose (ANTARA News) - Kosta Rika berada di grup neraka bersama Inggris, Italia dan Uruguay di grup D, baru-baru ini pelatihnya Jorge Luis Pinto kemalingan.

Setelah gagal membawa Amerika Tengah ke final 2006 dan tidak berhasil membawa negaranya Kolumbia pada 2010, pelatih berusia 61 tahun ini baru-baru ini kemalingan.

Bulan lalu, buku catatan Pinto, iPadnya, kontak detail, dan laporan Piala Dunia tentang rivalnya Inggris, Italia, dan Uruguay semua dicuri dari mobilnya yang diparkir di luar restoran di San Jose.

"Mereka mengambil detail konferensi pers saya, handphone saya, uang, dan kartu nama. Mereka juga mengambil buku yang sudah saya punya sejak 20 tahun yang berisi nomer telpon teman dan orang-orang di dunia sepak bola," kata Pinto seperti dilansir di AFP.

"Sekarang di mana saya akan mendapatkan nomer-nomer itu?"

Di 30 tahun karir melatih, Pinto telah menangani Kosta Rika dan Kolombia juga 12 klub berbeda, beberapa dari mereka pernah dilatih lebih dari sekali.

Tetapi dengan lebih banyak pemain Kosta Rika bermain di kompetisi Eropa seperti Bryan Ruiz dan Joel Campbell, keberuntungan mungkin akan berpihak kepada Pinto.

Kosta Rica lolos ke Brasil di tempat ke dua Concacaf di bawah Amerika Serikat tetapi di atas Meksiko yang dipaksa bermain play-off.

Pada 10 pertandingan di tahap akhir, mereka mengoleksi tujuh gol dan menang di semua pertandingan yang dihelat di kandang.

"Ukuran negaranya itu tidak penting," kata Pinto

"Ini kualitas dari sepak bola dan Kosta Rika mempunyai kualitas itu. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak mengagumi pertandingan dan sungguh menguntungkan tim."

"Kita semua suka sepak bola. Tanpa keinginan tidak ada sukses."

Penampilan terbaik Kosta Rika di piala dunia di Italia 1990 ketika dilatih oleh Bora Milutinovic. Mereka mengalahkan Swis dan Skotlandia di penyisihan grup untuk sampai ke babak 16 besar yang kemudian dikalahkan Ceko.

Campbell, pemain sayap Arsenal yang dipinjamkan ke Olimpiakos musim lalu, percaya Pinto menyebarkan semangat kemenangan di tim yang bisa mengagetkan kubu lawan.

"Dia mempunyai ide yang pasti tentang bagaimana dia ingin kami bermain dan bagaimana kami mengerjakan ide itu saat latihan," kata Campbell seperti dikutip di AFP.(*)

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014