Jakarta (ANTARA News) - Usai memenangi Piala Eropa 2008, generasi emas Spanyol lanjutkan dominasi dengan menyabet sukses di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Sebelumnya Spanyol lakoni fase grup H putaran final Piala Dunia 2010 dengan tidak meyakinkan. Mereka kalah 0-1 dari Swiss dan hanya mampu menang 2-0 atas Honduras dan 2-1 atas Chili.

Pada babak 16 besar mereka menang 1-0 atas Portugal dan menang tipis 1-0 atas Paraguay pada perempat final.

Kritik pun bermunculan namun Tim Matador tidak kehilangan fokus. Spanyol akhirnya menjawab keraguan setelah menyingkirkan tim paling produktif, Jerman, pada babak semifinal, sekali lagi dengan skor tipis 1-0.

Di final, Spanyol harus bekerja keras menaklukkan Belanda sampai gol Andres Iniesta pada babak perpanjangan menyegel trofi Piala Dunia untuk tim asuhan Vicente Del Bosque.

Spanyol menjadi tim pertama yang menjuarai Piala Dunia pertama di benua Afrika.

Del Bosque menegaskan dominasi Spanyol di pentas dunia menjawab keraguan banyak pihak yang menilainya tak akan mampu menyamai sukses Aragones.

Sebelum Spanyol berpesta, tim Prancis mengalami keretakkan usai tersingkir di fase grup sebagai juru kunci Grup A.

Mereka imbang 0-0 dengan Uruguay, kalah 0-2 dari Meksiko dan 1-2 dari Afrika Selatan. Kegagalan Prancis diwarnai konflik antara pelatih Raymond Domenech dan beberapa pemain bintangnya seperti Anelka, Nasri, dan Evra.

Piala Dunia 2010 diwarnai kontroversi gol Frank Lampard ke gawang Jerman yang tidak disahkan wasit Jorge Luis Larrionda Pietrafesa.

Jerman mememangi laga dengan skor 4-1 namun sejumlah pengamat mengatakan hasil pertandingan akan berbeda jika gol Lampard disahkan.

Kontroversi itu menghasilkan gagasan teknologi garis gawang yang telah disetujui FIFA dan akan diterapkan dalam Piala Dunia 2014 Brasil.

Catatan khusus

Piala Dunia 2010 adalah pertama kalinya diselenggarakan di Benua Afrika.

Selama satu minggu pertama turnamen berjalan pegawai stadion mogok kerja karena upah yang dianggap rendah.

Selebriti Paris Hilton tertangkap sedang menghisap ganja pada laga perempat final antara Belanda dan Brasil.

Dengung vuvuzela (terompet plastik yang digunakan oleh fans Afrika) membuat penonton TV kecewa karena dianggap bising dan merusak suasana menonton sepakbola.

Jumlah penonton asal Afrika terlihat rendah karena tingginya harga tiket.

Rekor terendah karena hanya enam dari 13 negara Eropa berhasil menembus 16 besar.

Di akhir laga final, pencetak gol Andres Iniesta membuka bajunya dan memberikan pesan penghormatan kepada Dani Jarque, kapten Spanyol yang meninggal karena serangan jantung pada musim panas 2009.

Negara peserta

Afrika: Algeria, Kamerun, Pantai Gading, Ghana, Nigeria, Afrika Selatan.

Asia: Australia, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan.

Eropa: Denmark, Inggris, Perancis, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Portugal, Serbia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swiss.

Amerika Tengah dan Utara: Honduras, Meksiko, Amerika Serikat

Oceania: Selandia Baru

Amerika Latin: Argentina, Brazil, Chili, Paraguay, Uruguay

Juara: Spanyol
Runners-Up: Belanda
Ketiga: Jerman
Keempat: Uruguay

Pemain Terbaik: Diego Forlan (Uruguay)
Sepatu Smas: Thomas Mueller (Jerman)
Pemain muda terbaik: Thomas Mueller (Jerman)
Kiper terbaik: Iker casillas (Spanyol)
FIFA Fair Play: Spanyol.

Pewarta: Alviansyah IW Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014